Gaji Kecil / UMR Bisa Financial Freedom?
Artikel ini bukan untuk menyombongkan Gaji kita,
buat temen-temen yang punya gaji di atas rata-rata.
Artikel ini juga bukan untuk membuat teman-teman patah semangat.
Justru Artikel ini dibuat, agar kita semua tetap semangat
mencapai kebebasan finansial
dengan cara yang benar.
Baca Juga: Cara Sukses Menabung Walaupun Gaji Sedikit
Saya memang bukan financial planner,
saya emang gak punya sertifikat perencana keuangan,
tapi saya pernah ada di posisi anda.
Di Artikel kali ini, saya cuma mau cerita tentang fakta
dan Gimana caranya
agar kita bisa benar-benar sampai ke kebebasan finansial yang kita inginkan.
Nah,
kita Satukan paham dulu ya
mengenai
kebebasan finansial.
Apa itu bebas finansial?
Jadi bebas finansial bukan jadi Crazy Rich.
Tapi bisa membiayai seluruh kebutuhan dasar hidup kita, tanpa perlu bekerja.
Bukan juga hidup bermewah-mewah.
Jadi bebas finansial itu sebenarnya gampang, tapi jalan menuju kesana
jebakannya sangat banyak, Utamanya
jebakan gengsi.
Kemudian Mengapa kita perlu bebas finansial?
Semua orang
perlu bebas finansial.
Agar anak-anak kita enggak jadi generasi Sandwich yang berikutnya.
Apa itu generasi sandwich? silahkan baca di sini.
Nah, semua orang perlu bebas finansial
agar kita enggak merepotkan orang lain
saat sudah usia senja.
Semua orang perlu bebas finansial
karena
kita
nggak selamanya produktif.
Maksimal kita bisa produktif Sampai usia berapa sih?
Menurut saya, menurut saya nih.
Maksimal usia 45-50 tahun.
Itu udah jauh banget dari kata produktivitas, dibanding saat masih
usia 20/30-an.
Dan masa iya
kita mau kerja terus sampai usia lima puluh tahun
atau bahkan 60 tahun.
Kemudian
mengapa gaji UMR
nggak akan pernah bikin kita bebas finansial? Berikut ini beberapa penyebabnya :
1. Tidak punya kesempatan
untuk menabung dan investasi
Uang kita akan habis untuk biaya dan kebutuhan hidup
yang makin lama
pasti makin mahal.
Tapi
enggak seiring dengan kenaikan gaji kita.
Nah,
kalau ada yang tanya nih.
Gaji kecil,
UMR mungkin,
bisa dimanage nggak?
Ya Bisa aja sih.
Tapi susah banget.
Yang ada kita cuma bisa mengatur pengeluaran.
Padahal
manajemen keuangan itu
menurut saya
enggak cuma mengatur pengeluaran.
Tapi juga mengatur investasi kita untuk masa depan.
Dan Ini bukan tentang enggak mensyukuri gaji yang sudah kita dapatkan.
Tapi ini tentang bagaimana
kita bisa memaksimalkan semua potensi yang kita punya.
Utamanya energi dan waktu.
Karena dua hal itu
kalau hilang, nggak akan bisa kembali lagi.
Tentang investasi saya juga sudah buat artikelnya di sini ya.
Dan saya enggak mau bohong
bikin konten tentang, Gimana cara mengelola gaji kecil.
Singkatnya nggak bisa.
Dan saya punya solusi yang lebih baik.
Solusinya
kita paksa diri kita
untuk ganti kendaraan finansial.
2. Berada di kendaraan finansial yang salah
Mengapa gaji kecil nggak bisa bebas finansial. Karena jelas kita ada di kendaraan finansial yang salah.
Cirinya apa?
Kalau pendapatan kita masih 1 bulan sekali,
jelas kita ada di kendaraan finansial yang salah banget.
Apalagi Kalau sebulan sekali dan sedikit. Bagaimana solusinya kalau gaji saya kecil. Apakah solusinya dengan minta kenaikan gaji. Tentu saja tidak. Gaji yang bisa diberikan perusahaan kita itu terbatas.
Nggak peduli seberapa besar perusahaan kita. Terima gaji itu enggak tabu. Tapi yang menjadi masalah adalah ketika kita udah terlena dan menjadi budak gaji. Tanpa kita sadari kita menua dan diganti dengan yang lebih muda.
Gaji itu hanya untuk sementara. Sementara kita belajar dari pengalaman. Sementara kita mencari rekan bisnis. Sementara kita menambah skill.
3. Karena kita menganggap remeh potensi kita
Idealnya,
kitalah yang harus bisa memberikan harga pada diri kita sendiri.
Tentunya
dibarengi dengan skil yang mumpuni.
Karena tanpa skill, harga kita akan ditolak oleh market.
Skill yang kita miliki
pasti berbanding lurus
dengan penghasilan kita.
Nah,
solusi yang paling mutlak
kalau kita mau bebas finansial
adalah
dengan punya SPBU.
Ya,
S-nya
adalah skillset.
Skillset yang bisa dimonetisasi
dengan masif.
Semua orang kaya
dan sukses
pasti punya skillset
yang mereka manfaatkan sebagai daya ungkit.
Misal
skill negosiasi,
public speaking,
bisnis,
digital marketing,
dan lain-lain.
Enggak hanya technical skill aja
tapi juga soft skill.
Mengapa saya bilang skillset?
Karena sukses itu adalah paduan
dari aneka skill yang bisa kita jadikan satu.
Sehingga jadi satu skillset yang sangat unik
dan orang lain enggak punya.
Kita saja yang punya.
P-nya adalah pelayanan, prioritas melayani orang lain.
Teman-teman bayangin nih.
Kalau kita cuma dapat gaji dari perusahaan,
kita cuma melayani satu Bos.
Kuncinya adalah
gimana cara melayani banyak bos.
Kalau perlu
ratusan,
ribuan,
dan bahkan jutaan Bos.
Apa yang membedakan antara buruh
dan pemilik pabrik.
Buruh melayani satu Bos,
sementara
pemilik pabrik
melayani banyak Bos.
Pemilik pabrik
berpikir
gimana caranya dapat klien baru.
Sementara karyawan
atau buruh pabrik
berpikir bagaimana caranya mendapatkan kenaikan gaji.
Nah,
simpelnya
yuk ubah cara berpikir teman-teman.
Kalau kita cuma bisa melayani satu bos aja,
kita
jelas ada di tempat yang salah.
Jangan buang waktu kita di situ.
Yuk
berpikir
bagaimana caranya bisa melayani banyak Bos.
Nah,
B-nya
bisnis.
Bangun kerajaan bisnis mu sendiri.
Kalau kita kerja
dengan gaji kecil.
Itu kita bekerja keras
mendedikasikan diri kita
untuk membangun kerajaan bisnis orang lain.
Sebesar apapun Gaji kita, Mau puluhan juta, ratusan juta, bahkan miliaran, itu tetap kerajaan bisnis orang.
Mengapa banyak orang tionghoa
punya bisnis sendiri
meskipun kecil-kecilan. Karena mereka punya prinsip, lebih baik jadi bos kecil
daripada ikut orang.
Karena dari bos kecil
punya kesempatan jadi bos besar.
Nah kalau kita punya banyak uang,
punya gaji gede,
ini yang jadi jebakan.
Hingga kita nggak bisa pindah kuadran
atau naik kelas.
Yaitu adalah gaya hidup konsumtif.
Kita jadi nggak bisa keluar dari zona gajian kita
karena udah ada cicilan.
Cicilan rumah,
cicilan mobil, cicilan HP,
asuransi,
dan lain-lain.
Jadi kita nggak punya cukup keberanian
untuk melompat.
Karena memang
kalau kita melompat
dari zona nyaman, itu kemungkinannya ada dua.
Yang pertama, kita jatuh ke selokan dan luka-luka
atau kita ada di tempat baru
yang jauh lebih baik,
bahkan 100 kali lebih baik.
Kemudian U-nya adalah
utusan.
Punya utusan pasukan uang
untuk menghasilkan lebih banyak pasukan uang lagi.
Mengapa orang kaya makin kaya, meskipun enggak kerja lagi.
Karena uangnya yang bekerja.
Kita bisa utus pasukan uang kita
untuk bekerja.
Menghasilkan lebih banyak uang lagi
hingga akhirnya pasukan uang kita
menjadi gemuk.
Dan menghasilkan terus-menerus
meskipun kita sedang tidur.
Jadi kalau mau bebas finansial
buat kalian yang punya gaji kecil
sekitaran UMR.
Wajib punya
dan inget SPBU.
Kalau ada yang bilang,
sudah bahagia dengan gaji mini.
Saya yakin kalian akan jauh lebih bahagia
dengan punya penghasilan jauh lebih banyak lagi.
Kok tahu?
Ya, saya pernah mengalaminya dulu.
Jadi, ingat dan fokus di SPBU.
Skillset,
Pelayan,
Bisnis,
dan Utusan.
Kalau dirasa artikel ini bermanfaat, silahkan share ini ke teman, saudara maupun keluarga kalian. Terimakasih sudah berkunjung dan membaca di Blog cuandarirumah.com, semoga apa yang sudah anda baca bisa bermanfaat.
« Terbaru
Postingan Lebih Baru
Terlama »
Postingan Lama